Harianto La Sossong Albarr nama yang melekat erat dengan sosok pemuda sederhana kampung dari Ampiri, Desa Bacu-Bacu, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru. Sebuah kampung yang berjarak 38 km dari kota Barru dan berbatasan langsung dengan desa Tapong, Kabupaten Bone.

Hari, ia terbiasa disapa di kampungnya. Lahir dengan dari keluarga sederhana, anak petani kampung, pasangan Bapak La Sossong dan Ibu Nurhayati.  Sejak usia sekolah SMP sudah meninggalkan kampong halaman dan bersekolah di SMPN 1 Tanete Riaja, Kecamatan sebelah. Setelahnya melanjutkan sekolah di SMAN 1 Barru. Tahun 2007 merantau ke Makassar untuk  kuliah di Universitas Negeri Makassar (UNM).

Makassar, kota yang menjadi tiitk balik perjalanan Harianto Albarr. Dari tujuan awal untuk sekolah, kuliah. Namun tak seindah dengan cerita para mahasiswa KKN dulu di kampungnya. Selain harus kuliah juga harus bertahan hidup. Darisini lah mulai berpikir segala cara untuk mencari solusi. Akhinya, mulai kerja, mulai dari paruh waktu, mengajar di sekolah, guru private hingga mulai buka usaha, laundry. 

Perjalanan bersambut, Harianto Albarr dalam masa kuliahnya banyak bertemu dengan orang baik. Ia banyak belajar dari setiap orang yang ia temui. Baginya, Setiap Orang adalah Guru. Minimal ia mengajarkan satu kebaikan atau mengingatkan satu keburukan.

Masuk dalam politik adalah sebuah perjalanan baru, pilihan hidup dengan konsekuensi loagis. Harianto Albarr punya keyakinan besar, masa depan bangsa ini, banyak disedikitnya ditentukan oleh para politisi dan kebijakan yang ada lahir dari proses politik. 

Olehnya itu, ia pun bertekad menjadikan jalan politik sebagai jalan pengabdian untuk membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh banyak orang kepadanya sekaligus untuk membangun kampung halaman.

“Lahir dan besar di kampung adalah sebuah takdir dan mati di kampung atau medang perang adalah sebuah pilihan”  
Harianto La Sosssong Albarr